SELAMAT DATANG. BERI SARAN DAN MASUKAN

KITA BANGGA JADI ORANG INDONESIA.

TERIMA KASIH


Kamis, 30 April 2009

Menganalisis Unsur Intrinsik Drama


Drama adalah suatu karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan menampilkan tikaian/konflik dan emosi lewat lakuan dan dialog. Lazimnya dirancang untuk pementasan di panggung. Drama dapat juga diartikan sebagai ragam sastra dalam bentuk dialog yang dibuat untuk dipertunjukkan di atas pentas.

14.1 Jenis drama

Berdasarkan bentuk dramatisnya, ada drama tragedi dan komedi. Berdasarkan bentuk sastra cakupannya, ada drama prosa dan drama puisi. Ditinjau dari kuantitas kata cakapannya, dikenal drama mini kata, pantomim, dan drama kata. Berdasarkan penonjolan unsur seninya, ada drama tablo, sendratari, dan opera, sedangkan berdasarkan media pementasannya, terdapat drama televisi, radio, drama pentas, drama baca.


14.2 Unsur-unsur dalam drama

Unsur dalam drama terdiri atas: tokoh, alur, latar, dan tema.

    1. Tokoh

Tokoh dalam drama digolongkan dalam beberapa jenis.

Berdasarkan peranannya, terdapat tokoh utama dan tokoh tambahan. Berdasarkan fungsi tampilannya, dikenal tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis. Berdasarkan pengungkapan wataknya, ada tokoh bulat dan tokoh datar.

    1. Alur

Alur drama adalah rangkaian peristiwa dalam sastra drama yang mempunyai penekanan pada adanya hudungan sebab-akibat, yang berupa jalinan peristiwa. Drama sebagai karya sastra lengkap, umumnya mengandung delapan tahapan alur. Kedelapan tahapan alur itu yaitu: eksposisi atau pemaparan, rangsangan, konflik, rumitan, klimaks, kritis, leraian, dan penyelesaian.

Untuk memahami drama, kita harus melihatnya secara keseluruhan, tidak bisa hanya membaca sinopsisnya saja.


    1. Latar

Latar adalah segala sesuatu yang mengacu kepada keterangan mengenai waktu, ruang, serta suasana peristiwanya.

Latar pada drama dalam pementasan biasanya dibuat panggung yang dihiasi dengan dekorasi, seni lukis, tata panggung, seni patung, tata cahaya, dan tata suara.


d. Tema

Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dalam cerira.


Menulis Rangkuman/Ringkasan


Ringkasan adalah paparan singkat mengenai suatu hal. Ringkasan dianggap benar apabila isi ringkasan secara garis besar sama dengan bacaan aslinya. Secara sederhana, ringkasan bacaan disusun dengan menggabungkan atau merangkaikan gagasan-gagasan utama setiap paragrafnya. Gagasan-gagasan pokok paragraf tersebut dikelompokkan berdasarkan klasifikasi tertentu. Setiap klasifikasi dikembangkan dalam sebuah paragraf baru.

Menulis Karya Ilmiah


Karya tulis merupakan bentuk tulisan yang menyajikan data-data yang dianalisis berdasarkan teori-teori tertentu. Beberapa contoh karya tulis yang berkembang dikalangan siswa adalah artikel dalam surat kabar dan laporan siswa tentang suatu penelitian sederhana. Untuk menulis karya tulis kita perlu banyak membaca sumber-sumber yang kita butuhkan. Langkah berikutnya kita perlu membuat kerangka karya tulis. Berdasarkan kerangka itulah kita mengembangkan karya tulis.

Dalam sebuah karya tulis kita perlu memperhatikan ketepatan penggunaan ejaan, pilihan kata, logika, dan kepaduan paragraf. Hal tersebut perlu diperhatikan agar karya tulis tersebut memiliki komposisi yang baik. Komposisi yang baik akan memudahkan pembaca untuk memahami isinya.

Berikut ini contoh kasus yang lazim terdapat pada karya tulis

      1. Para pengunjung berusaha menangkap uraian penjaga stan LVRI yang sudah tua itu.

Pada kasus tersebut tampak adanya kesalahan penggunaan kata. Sebagai karya ilmiah, tulisan harus menggunakan kata-kata yang lugas. Penggunaan kata menangkap untuk objek uraian dapat mengaburkan konsep. Tulisan tersebut seharusnya ditulis: Para pengunjung berusaha memahami uraian penjaga stan LVRI yang sudah tua itu.

      1. Sebab pertempuran berhenti, hujan turun dengan deras di bukit itu.

Masalah tersebut terjadi kesalahan penalaran. Dalam hubungan sebab akibat ada hal yang sudah harus menjadi kodrat harus menjadi penyebab, ada pula yang harus menjadi akibat. Untuk pertempuran dan hujan, hanya hujan yang dapat menghentikan pertempuran bukan sebaliknya pertempuran menyebabkan hujan. Perbaikan kalimat tersebut seperti berikut ini. Pertempuran berhenti sebab hujan turun dengan deras di bukit itu.


Mencermati sistematika penulisan karya tulis


Secara garis besar, sistematika karya tulis mencangkup pendahuluan, isi, dan penutup. Sistematika semacam ini dapat dikembangkan sebagai berikut.


Bab 1 Pendahuluan

  1. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah menguraikan permasalahan yang melatarbelakangi dipilihnya permasalahan tertentu.

  1. Rumusan Masalah

Bagian ini menguraikan permasalahan yang berkenaan dengan penelitian yang dilaksanakan.

  1. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan menguraikan maksud penulisan tersebut. Hendaknya diuraikan secara singkat.

  1. Metode Penulisan

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya.

  1. Kegunaan Penulisan

Pada bagian ini diuraikan kegunaan penulisan bagi pihak-pihak terkait.

  1. Sistematika Penulisan

Bagian ini menguraikan sistematika/urutan laporan yang akan dibuat.

Bab II Pembahasan

Pada bagian ini dibahas hasil laporan penelitian yang telah dilakukan.

Bab III Penutup

Pada bagian ini diuraikan kesimpulan dan saran.

Daftar Pusaka

Bagian ini mencantumkan sumber-sumber yang digunakan sebagai acuan penulisan.


Cara menuliskan daftar pustaka dari buku sumber dan urutannya

  1. Nama pengarang (jika nama pengarang terdiri atas dua kata, kata kedua harus didahulukan diikuti tanda koma dan pada akhir kata terakhir diikuti tanda titik).

  2. Tahun terbit buku (setelah tahun terbit diikuti tanda titik)

  3. Judul buku (judul buku digarisbawahi atau dicetak miring; setelah judul buku diberi tanda titik).

  4. Kota terbit (setelah kota terbit diikuti tanda titik dua)

  5. Nama penerbit buku (setelah nama penerbit diikuti tanda titik).


Contoh:

Identitas buku:

Judul : Laskar Pelangi

Pengarang : Andrea Hirata

Penerbit : PT Bentang Pustaka, Yogyakarta

Tahun terbit : 2006


Penulisan dalam daftar pustaka:

Hirata, Andrea. 2006. Laskar Pelangi. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.


Sebuah karya tulis yang lengkap terdapat halaman judul, halaman persetujuan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan mungkin daftar tabel.

Menulis Laporan

Laporan pada dasarnya merupakan kegiatan menyampaikan segala hal tentang sesuatu yang telah kita lakukan/kerjakan. Menyusun laporan berarti menyusun kembali kegiatan, hasil pengamatan atau hasil penelitian/evaluasi secara sistematis berdasarkan fakta.

Pada umumnya, laporan dapat berupa laporan perjalanan atau laporan kegiatan. Laporan perjalanan biasanya berbentuk narasi atau paparan yang memuat hal-hal penting berikut.

1) Judul Laporan

2) Waktu pelaksanaan kegiatan

3) Tujuan mengadakan perjalanan

4) Peserta

5) Tempat atau lokasi yang dituju

6) Hasil perjalanan


Contoh laporan perjalanan yang disusun dalam bentuk narasi/berita

Desaku yang Kucinta … .

Desa Kemiren ditetapkan sebagai “Desa Using”, sekaligus dijadikan cagar budaya untuk melestarikan keusingan sejak tahun 1993. Predikat itu seperti pedang bermata dua. Desa itu dikunjungi banyak tamu, tetapi tak boleh terlihat ada perubahan fisik.

Kompas, 30 September 2007 hal. 25











Jenis laporan yang lain adalah laporan kegiatan. Biasanya laporan kegiatan disajikan sebagai laporan resmi yang disampaikan panitia pelaksana kepada atasan atau pihak terkait. Sistematika yang digunakan bersifat resmi dan menggunakan bahasa baku. Penulisan laporan kegiatan hendaknya mencakup hal-hal sebagai berikut.

1) Judul Laporan

2) Pendahuluan

3) Dasar Hukum/Landasan Pelaksanaan

4) Tujuan Kegiatan

5) Waktu Pelaksanaan

6) Peserta

7) Panitia Pelaksana

8) Hasil yang Dicapai



Menulis Surat Pesan Singkat (Memo)

Pesan singkat merupakan salah satu bentuk komunikasi tidak langsung yang disampaikan secara tertulis dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas tetapi tetap memperhatikan sopan santun. Pesan singkat bisa dalam bentuk memo atau SMS/e-mail.

Isi pesan singkat dapat berupa: (1) penjelasan tentang sesuatu yang terjadi atau akan terjadi, (2) rencana pertemuan atau undangan untuk seseorang, (3) instruksi untuk melakukan sesuatu, (4) permintaan penjelasan tentang sesuatu, atau (5) permintaan maaf.

Pesan singkat yang dikirim melalui tulisan di kertas ada yang bersifat formal/resmi dan nonformal/pribadi. Pesan singkat yang bersifat resmi/dinas sering disebut dengan memo (memorandum). Memo biasanya ditulis dan dikirim oleh atasan kepada bawahan.. Memo biasanya terdiri atas:


1) kepala memo,

2) identitas judul memo/tulisan ‘memo’,

3) penerima memo/alamat yang dituju,

4) pemberi/pengirim memo,

5) isi memo,

6) tanggal penulisan memo,

7) tanda tangan dan nama pengirim memo.






Pesan singkat pribadi ditulis dan dikirim oleh individu kepada individu lain untuk kepentingan pribadi. Bahasa yang digunakan dalam mengirim pesan singkat pribadi sangat bergantung kepada siapa pesan tersebut kita kirim. Yang jelas pesan tersebut ditulis secara singkat, padat, jelas, dan santun. Khusus dalam penulisan pesan singkat melalui SMS sering kita gunakan singkatan kata untuk meminimalisir jumlah huruf yang digunakan. SMS pada era global ini merupakan bentuk pengiriman pesan yang lebih efektif.

Menulis Surat Pribadi

Surat pribadi adalah bentuk komunikasi tulis (surat-menyurat) yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai pribadi, bukan sebagai wakil atau utusan yang berkaitan dengan kelembagaan, kedinasan, atau resmi. Contohnya surat undangan ulang tahun/pernikahan, surat izin tidak masuk sekolah/kerja, atau surat yang dikirim seseorang kepada orang tua/sahabat.

Sistematika penulisan dan bahasa yang digunakan dalam surat pribadi lebih fleksibel (tidak terlalu terikat oleh aturan baku). Namun secara umum, bagian-bagian surat pribadi meliputi sebagai berikut.

a. Tanggal surat, perlu dicantumkan nama kota tempat penulisan surat.

Contoh: Batu, 15 November 2007

b. Alamat surat, minimal dicantumkan nama orang yang dikirimi surat.

Contoh: Menjumpai sahabatku Priyo

di Kota Hujan

c. Salam pembuka, bebas menggunakan salam-salam khusus dengan tetap memperhatikan norma kesopanan.

Contoh: Halo Syahden

Salam kangen

d. Isi surat, boleh menggunakan bahasa sesuai dengan keinginan kita, panjang pendeknya tidak dibatasi, namun tetap memperhatikan etika atau rasa hormat kepada orang yang kita kirimi.

e. Salam penutup, dapat menggunakan salam khusus sesuai usia orang yang kita kirimi surat.

Contoh: Salam rindu dari sahabatmu

f. Pengirim surat, umumnya ditulis nama pengirim dan tanda tangan


Menulis Teks Pidato


Berpidato pada dasarnya merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata (lisan) yang ditujukan kepada orang banyak dalam sebuah forum. Bagi orator pemula, sebelum berpidato perlu disiapkan teks pidato.

Agar dapat menyusun teks pidato yang baik, perlu diperhatikan langkah-langkah menyusun naskah pidato seperti berikut.

1. Menentukan tema atau pokok pembicaraan yang sesuai dengan tujuan pidato

2. Mendaftar pokok-pokok yang akan disampaikan dalam pidato.

3. Menyusun kerangka pidato, yang mengandung tiga bagian pokok:

a. Pendahuluan

Bagian ini biasanya berisi salam pembuka, ucapan syukur kepada Tuhan, atau ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang terkait.

b. Isi

Isi pidato harus sesuai dengan tujuan dan tema atau pokok pembicaraan yang telah ditentukan sebelumnya.

c. Penutup

Bagian ini biasanya berisi seruan untuk membangkitkan motivasi , kesimpulan isi pidato, serta harapan atau saran-sarannya.

4. Menyusun dan mengembangkan kerangka pidato menjadi naskah atau teks pidato dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami.